Minggu, 26 Mei 2013

Pengertian dan Penyebab Morbili (Campak, "Measles," Rubeola)

Definisi 
Morbili ialah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu :  a. Stadium kataral, b. Stadium erupsi dan c. Stadium konvalesensi.

Etiologi (Penyebab Penyakit)
Penyebabnya ialah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah selama masa prodromal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. cara penularan penyakit ini denga droplet dan kontak.

Epidemologi (Jalannya Penyakit)
Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang yang pernah menderita morbili akan mendapatkan kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurung sehingga si bayi dapat menderita morbili. Bila si ibu belum pernah menderita morbili maka bayi yang dilahirkan tidak mempunyai kekebalan terhadap morbili dan dapat menderita penyakit ini ketika ia dilahirkan. Bila seorang wanita menderita morbili ketika ia hamil 1 datau 2 bulan , maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus; bila ia menderita morbili pada trimester pertama, kedua atau ketiga maka ia mungkin melahirkan seorang anak denagn kelainan bawaan atau seseorang anak dengan berat badan lahir rendah atau lahir mati atau anak kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun.

Patologi
Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi eksudat (respon tubuh) yang serous dan proliferasi sel mononukleus danbeberapa sel polimorfonukleus disekitar kapiler. Kelainan ini terdapat pada kulit, selaput lendir nasofaring, bronkus dan konjungtiva.

Gejala Klinis
Masa tuntas 10-20 hari.

Penyakit ini dibagi dalam 3 stadium, yaitu :
1. Stadium Kataral (prodromal)
    Ini berlangsung selama 4-5 hari disertai panas, malaise, batuk, fotofobia, konjungtivitis dan koriza. Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul baercak koplik yang patogonomik bagi morbili. tetapi sangat jarang dijumpai. bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh eritema. Lokasinya di mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah.

2. Stadium Erupsi
    Koriza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema atau titik marah di palatum durum dan palatum mole. Kadang-kadang terlihat pula bercak koplik. terjadinya eritema yang berbentuk makula-papula disertai menaiknya suhu badan. diantara makula terdapat kulit yang normal. Mula-mula eritema tombul dibelakang telinga, dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian bawah. kadang-kadang terdapat pendarahan ringan pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak. Ruam mencapai anggota bawah pada hari ketiga dan akan menghilang dengan urutan seperti terjadinya.

3. Stadium Konvalensi
    Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang lama kelamaan akan hilang sendiri. Selainhiperpigmentasi pada anak indonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili. pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi.


Sumber    :  Ilmu Kesehatan Anak, 1985. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar